Selasa, 31 Juli 2018

Wireless LAN


Wireless merupakan salah satu pengembangan dari koneksi jaringan menggunakan kabel. Protokol yang digunakan pada wireless adalah IEEE 802.11
Kelebihan Wireless LAN adalah praktis serta tidak perlu menarik-narik kabel sehingga saat ini Wireless LAN menjadi teknologi yang banyak dibutuhkan

Wireless LAN Specification


Beberapa cara / tipe untuk koneksi wireless yaitu

1. Basic Server Set
Kita bisa connect antara network satu ke network lainnya dengan menggunakan wireless dari sisi network

2. Access Point
Yang dikenal dengan nama wireless router. Masing-masing device terconnect dengan wireless router tersebut itulah yang disebut dengan Access Point. Bisa digunakan untuk internetan jika wireless tersebut terconnect ke router lain yang terhubung dengan internet

3. Extended Service Set
Kita bisa buat semua wireless, wifi, device yang terconnect ke wifi untuk bisa akses ke internet dengan cara mengconnectkan wireless router nya ke internet


Komponen Wireless
1. Client
Sesama client juga harus memiliki protokol yang sama yaitu IEEE 802.11
2. Antena
Antena adalah salah satu hal yang cukup penting disisi wireless. Antena membantu menguatkan signal

Ada beberapa macam tipe Access Point yaitu
- Enterprise Access Point
- Residencial Gateway
- Access Server / Public Access
- Outdoor

    Di dalam Wireless ada hal yang penting yaitu Security Issue. Security Issue masih berhubungan dengan Access Control jadi begitu mau masuk ke wireless harus memiliki username atau password. Atau bisa juga dengan mendaftar MAC Address atau Physical Address di dalam wireless router. Jadi hanya MAC Address tertentu saja yang bisa terconnect ke wireless tersebut, itu menjadi tidak efisien jika pengguna nya banyak. Yang paling efisien kalau kita menggunakan data privacy WEP (Wired Equivalent Privacy) yang kita kenal kalau mau connect ke wireless router kita memasukkan password. Password itulah yang digunakan untuk melakukan encryption antara device dengan router.



Network Management

Pengertian

   Network Management adalah sistem layanan yang mengatur dan memonitoring data dan voice pada suatu jaringan berskala besar ataupun kecil. Network Management juga bisa dikatakan method prosedur dan tools yang berhubungan dengan operasional, administrasi, maintenance, dan provisioning system jaringan.
   Network sekarang lebih kompleks , lebih banyak device yang terconnect dan juga banyak aplikasi yang harus dijalankan serta diakses dan kecenderungan terjadinya kegagalan dalam sisi network sangat besar. Oleh karena itu, dibutuhkan aplikasi atau tools yang berhubungan dengan Network Management. Masalahnya tools-tools ini banyak dibuat oleh vendor-vendor yang berbeda-beda. Oleh karena itu dibutuhkan aturan/protocol supaya setiap tools yang dibuat oleh semua vendor dapat berkomunikasi pada level tertentu. Untuk itulah dibentuk protocol SNMP (Simple Network Management Protocol) untuk mengatur semua vendor agar menggunakan aturan yang sama.

Network Management System
Merupakan kumpulan dari berbagai macam tools Network Management. Walau berbagai macam tools tetapi nantinya hanya ditampilkan ke dalam 1 tampilan yang sama atau yang dikenal dengan Single Operator Interface, ini untuk memudahkan orang melihat apa yang terjadi dalam jaringan.

Komponen Network Management System
1. Manager / Management / Server
2. Agent
 Aplikasi kecil yang harus diinstal di setiap client atau device
3. Management Information Base
Semua informasi mengenai data-data yang bisa diambil dari sisi jaringan menggunakan tools yang      ada
4. Network Management Protocol
Supaya bisa saling komunikasi antar tools baik satu vendor maupun beda vendor

Simple Network Management Protocol
SNMP adalah aturan komunikasi yang menghubungkan antara management station & agent menggunakan koneksi TCP protocol. SNMP memiliki beberapa versi, tetapi versi yang terbaru adalah versi 2. SNMP memiliki prosedur untuk authentication, jadi sebelum akses data-data Management Information Base perlu memasukkan user name dan password sehingga yang boleh mengakses adalah orang –orang yang berkepentingan.

Distributed Network Management


Keterangan : Gambar diatas menggambarkan network dengan koneksi yang berbeda-beda. Sebelah kiri bawah ada switch kemudian ada router yang terconnect ke jaringan. Disebelah kanan ada device-device yang terconnect secara topologi bus. Pada gambar di atas terdapat juga topologi star & ring yang masing-masing memiliki tools sendiri-sendiri untuk memanage. Semua digabung ke atas sehingga PC yang paling atas dapat melihat konfigurasi network bisa melihat apa yang terjadi di setiap jaringan bisa sampai ke setiap PC atau device dan jika ada problem akan langsung diketahui, dan juga bisa mengetahui apa yang terjadi pada sisi aplikasi.

Security



Pengertian

   Security adalah suatu informasi atau infrastruktur yang bisa diakses secara baik, bukan dalam hal pencurian dan juga bila terjadi error maupun terdeteksi virus bisa tetap diantisipasi.


Komponen Security
- Confidentiality
Kita mau data kita aman
- Availability
Kita bisa akses data ke server supaya orang lain bisa melihatnya
- Integrity
Data boleh berubah tapi harus terintegrasi dan diubah oleh orang yang bersangkutan

Hal-hal yang menyebabkan ancaman dapat terjadi
1. Flow in design (Desain yang kurang bagus)
Contohnya akses Firewall. Harusnya Firewall nyala/aktif sebelum terconnect ke network. Jika Firewall nyala belakangan, network yang jalan duluan berarti virus sudah masuk dulu baru diblokir Firewall.

2. Dalam sisi implementasi, biasanya saat kita buat program database yang ada username dan password umumnya menggunakan admin. Tetapi saat mulai diimplementasikan, admin nya lupa diubah jadilah problem dari sisi security.

Efek-efek dari hal-hal yang terjadi di atas
1. Dari sisi confidential, akan ada data-data rahasia kita yang keluar
2. Dari sisi infrastruktur, semakin banyak orang yang mencoba masuk atau misalkan PC kita terkena virus melakukan broadcast maka bandwith kita akan banyak terpakai sehingga internet menjadi semakin lambat karena PC 
3. Informasi dapat bergerak ke orang-orang yang tidak berkompeten

Cara-Cara Penanggulangannya
1. Information Protection
Data kita diacak biarpun orang lain bisa akses tetapi tidak bisa melihat secara valid

2. Software Control
Contohnya Firewall, Antivirus, dsb

3. Hardware Control
Dengan menggunakan fingerscan saat mau akses data

4. Aturan
Contohnya pada Email, berapa lama sekali kita disuruh untuk mengganti password atau password harus sekian karakter dan ada huruf besar dan huruf kecil

5. Physical Control

     Yang umum dilakukan untuk memastikan data tetap Confidential adalah menggunakan metode Kriptografi yaitu diacak. Fungsi dari kriptografi adalah kalau data tersebut sampai ke tangan orang lain karena datanya bersifat kata-kata atau acak mereka tidak akan dapat membacanya dan tidak dapat mengerti isinya sehingga aman jika jatuh ke tangan orang lain. Karakteristik dari sisi Kriptografi bisa dengan memasukkan key, contohnya saat kita connect ke wifi yang secure kita diminta untuk memasukkan password, password tersebut digunakan untuk melakukan encription menggunakan kode dari password tersebut. Banyak cara dari encription, pertama bisa menggunakan number, kedua dengan cara menukar posisi huruf, ketiga bisa secara per blog encrip nya itu kalau datanya static, jika datanya dynamic bisa juga diproses secara streaming.



Transport Layer

>> Pengertian
   Transport layer adalah lapisan ke empat dari model jaringan OSI yang bertanggung jawab untuk memastikan koneksi antar device tetap berlangsung.

>> Fungsi Transport Layer
Untuk memastikan koneksi antar 2 device dengan device-device yang terkoneksi melalui layer-layer dibawahnya .

>> Tugas Transport Layer


1. Packetizing
Membuat paket-paket yang lebih kecil dari suatu data

2. Connection Control
Mengontrol 2 device yang sedang berkomunikasi di luar dari layer 3,2,dan 1

3. Addressing
Didalam Transport Layer terdapat sebuah address yang berbeda, bukan IP Address dan bukan juga MAC Address tetapi dikenal dengan Socket Address

4. Providing Realibility
Memastikan koneksi tetap terhubung menggunakan protokol / aturan yang ada. Jika koneksi terputus maka akan dihubungkan ulang

Socket Address
Socket Address atau Applicated Addressing adalah gabungan antara IP Address dan Port Number. Port Number sendiri adalah nomer-nomer yang bersesuaian dengan jenis-jenis aplikasinya. Contohnya, browser dengan Http pada Transport layer akan diconvert menjadi Port Number yang dikenal dengan Port Number 80. Port Number didesain oleh IANA (Internet Assigned Number Authority). Jenis-jenis Port Number berdasarkan penomorannya :

Well Known Port Numbers (0-1023)
- Registered Port (1024-49151)  
  Kalau kita membuat aplikasi lalu daftar ke IANA kita akan mendapat data Port Number tertentu          yang disebut dengan Registered Number
- Privat Ports (49152-65535)
  Digunakan untuk pribadi

Fungsi Port Number adalah untuk mengidentifikasi, contohnya jika ada pengiriman menggunakan Port Number 80, otomatis aplikasi akan tahu bahwa 80 adalah untuk aplikasi browser Http dan otomatis juga server akan tahu yang bekerja adalah browser yang mengirimkan informasi mengenai data Html. Tetapi harus juga bersesuaian dengan IP Address karena itu setiap device yang memiliki IP Address untuk bisa menjalankan aplikasi harus memiliki Port Number tertentu. Contohnya pada gambar dibawah ini :


Keterangan : IP Address 200.23.56.8, Port Numbernya adalah 80 sehingga dikenal pada Transport Layer ini sebagai Socket Address

Pada Transport Layer terdapat 2 jenis protokol yaitu :

1. TCP (Transmission Control Protocol)
Pada TCP bersifat Connection Oriented, saat komunikasi antar dua device terjadi, koneksi ini tidak boleh terputus kalau terputus harus diulang lagi koneksi dari awal. Saat server mengirim data ke client, client harus balas ke server bahwa data sudah diterima baru boleh mengirim data berikutnya. Selain itu, protocol ini juga lebih pasti (reliable) dan juga Minimize Error tetapi lambat.

2. UDP (User Datagram Protocol)
Protokol UDP ini bersifat Connectionless, bisa megirim data berurutan atau bahkan beberapa data dapat langsung dikirim sekaligus lewat saluran yang berbeda-beda,  tidak perlu komunikasi dua arah yang berjalan secara terus menerus server hanya melakukan broadcast data tanpa harus menunggu balasan dari client. Contoh protocol UDP yang digunakan pada aplikasi multimedia seperti video streaming, audio streaming, dan radio.

Keterangan : Gambar diatas menggambarkan koneksi layer 2, 3, dan 4. Layer 2 itu dikenal dengan nama Node to Node, jadi dari device ke router lalu dari router ke router, dan seterusnya. Pada layer 3 yaitu dari PC ke PC yang dikenal sebagai host to host, komunikasi terjadi dari IP Address ke IP Address lawan, dan yang terakhir adalah process to process yang terjadi pada layer 4 / Transport layer yaitu komunikasi antar Socket Address ke Socket Address lawan karena Port Number merupakan suatu akses ke aplikasi maka di layer ini disebut process to process 






DNS (Domain Name System)


  • Pengertian
    DNS adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host ataupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer misalkan internet.
Di dalam DNS aturannya adalah semua aplikasi pasti memiliki IP Address. IP digunakan untuk melakukan routing. Sistem DNS inilah yang mentransfer alamat web yang kita cari menjadi IP Address. Untuk bisa mentransfer harus ada aturan di dalam DNS yaitu :

Format 
Top Level Domain : Ada .com, .net, .org, .edu . Dalam Top level Domain ada yang namanya country code contohnya .ID untuk Indonesia, .SG untuk Singapura

DNS juga menyiapkan urutan domain sampai dalam 128 artinya kita bisa membuat nama domain dengan jumlah titik 128

  • Cara Kerja Domain Name System
Dalam DNS memiliki 3 jenis komponen :

1. DNS Data (Resource Record)
    Merupakan data-data yang berisi nama domain seperti binus.ac.id dan IP terhadap nama domain          tersebut
2. Server
    Secara fisik harus ada server yang terconnect ke jaringan dan memiliki IP Address
3. Aturan / Protokol
    Protokol digunakan supaya semua data-data dalam DNS bisa diakses oleh setiap device


DNS Query Resolution


Keterangan : Saat DNS client melakukan browsing ke example microsoft.com karena client baru pertama kali browsing dan belum mengetahui IP dari example microsoft.com maka ia harus bertanya ke DNS server terdekat. Jika DNS server tersebut tidak tahu maka akan mengecek ke DNS server berikutnya secara bertahap yaitu ke DNS server.com, ke DNS server microsoft.com, ke DNS server example.microsoft.com . Masing-masing akan memberi IP Address. Kalau sudah pernah akses ke example.microsoft.com sehingga sudah tahu IP Address nya maka PC-PC atau device yang berikutnya dalam satu jaringan jika ingin mengakses alamat web tersebut hanya bertanya ke DNS karena DNS sudah memiliki informasi tentang IP Address



Application Layer


    Application layer merupakan layer terakhir pada model TCP/IP. Aplikasi di dunia saat ini sangat banyak . Namun, yang akan dibahas pada materi ini hanya aplikasi browsing dengan Http & Email karena 2 aplikasi tersebut banyak digunakan.

>> Http / Browser

HTTP merupakan Client Server Protocol artinya harus ada client dan server. Saat kita browsing berarti kita melakukan akses ke server  biasanya dengan web browser seperti Internet Explorer, Chrome, dsb. Koneksi yang digunakan yaitu TCP Connection serta Port 80 karena harus realible (pasti) saat data yang dikirimkan server ke kita harus pasti, akurat, dan tidak boleh ada kesalahan sedikit pun. Http ini juga bersifat stateless artinya adalah setiap transaksi bersifat independent . Contohnya saat saya membuka browser A dan browsing ke website A lalu saya membuka bowser berikutnya dan browsing ke website yang lain maka hasilnya akan berbeda –beda sesuai dengan server yang kita tuju. Ada 3 macam jenis dokumen yang kita akses saat browsing yaitu :

1. Static
Contohnya saat kita akses shivadwiblog.blogspot.com, siapa pun dan dimana pun yang mengakses alamat web tersebut pada saat bersamaan pasti tampilannya akan sama.

2. Dynamic
Contohnya saat siapa pun akses Gmail.com tampilan yang pertama kali muncul pasti sama yaitu login username & password. Tetapi setelah login, yang tampil adalah isi email dari tiap-tiap user dan itu berbeda-beda. Hal itu terjadi karena server secara dynamic melakukan processing memberikan informasi sesuai dengan login.

3. Active
Client melakukan processing contohnya seperti pada game online. Masing –masing client akan melakukan pengiriman ke server, dan server akan membroadcastnya ke semua user.

>> Email
     Konsep Email sama seperti saat kita mengirim surat. Masing - masing Email seperti Yahoo.com, Gmail.com, dsb mempunyai kantor pos sendiri-sendiri. Kantor pos yang kita kenal pada dunia internet / Email itu disebut SMTP (Simple Mail Transfer Protocol). SMTP ini biasanya berfungsi sebagai server. Pada awalnya pengiriman data menggunakan Email hanya bersifat text message. Namun dengan berkembangnya teknologi ada yang namanya MIME (Multi Purpose Internet Mail Extension) sehingga kita bisa mengirim images & video.

  Pengiriman Email juga menggunakan protokol TCP & Port 25 karena harus akurat dan tidak boleh ada kesalahan. SMTP adalah protokol untuk pengiriman data, protokol ini hanya melihat header yang berisi alamat pengirim, alamat penerima, dan subjek dari sisi Email. Ada SMTP Sender dan SMTP Receiver. Jika surat kita mampir ke suatu SMTP sebelum ke tempat tujuan maka data akan disimpan server SMTP perantara sehingga saat kita tidak lagi membuka Email, karena data tersebut sudah terkirim ke kantor pos maka tinggal kantor pos lah yang mengirim ke tempat tujuan. Saat pesan diterima, SMTP receiver akan mengecek apakah ada user tersebut disitu dan jika tidak ada maka akan mengirim message yang berisi user not found. SMTP receiver juga harus memberikan informasi ke sender bahwa message sudah diterima dengan sempurna sehingga sender boleh mendelete message tersebut.



ARP, RARP, DHCP

>> DHCP

   DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah suatu protocol bisa client atau server yang berfungsi untuk pembuatan alamat IP Address secara otomatis kepada komputer client atau host client baik itu secara massal atau per unit komputer client.

>> ARP & RARP 

Adalah aturan untuk mendapatkan atau mendokumentasikan IP Address dalam setiap jaringan.

1. ARP (Address Resolution Protocol)

Untuk mendapatkan Physical Address/MAC Address dari IP Address, lawan kita menggunakan protocol ARP ini. IP Address berada pada layer 3 TCP/IP sedangkan layer 2 dikenal dengan alamat physical atau MAC Address. Setiap device yang ingin berkomunikasi pasti akan melewati layer 2. Oleh karena itu dengan adanya MAC Address setiap device harus mengetahui MAC Address dari lawan supaya bisa melakukan komunikasi. Bagaimana caranya? Yaitu harus dipadankan atau dibuat cara bagaimana menggabungkan IP Address dengan MAC Address. Saat ingin berkomunikasi dengan lawan berarti akan berkomunikasi ke IP, itu di layer 3/Network layer. Pada layer 2 hanya mengenal Physical Address/MAC Address maka device tersebut butuh data MAC Address device lawan. Inilah yang dikenal dengan protocol ARP (Address Resolution Protocol).

2. RARP (Reverse Address Resolution Protocol)

Protokol ini kebalikan dari protocol ARP, untuk mendapatkan IP Address dari suatu Physical Address yang diketahui.

ARP & RARP Operation

1. ARP Operation

Dengan melakukan broadcast, meminta MAC Address dari suatu IP dan balasannya nanti adalah MAC Address

2. RARP Operation

Melakukan Broadcast MAC Address sehingga device yang kita punya akan diberikan IP Address dan IP Address itulah yang akan berfungsi sebagai IP Address device kita


DHCP Server
    Merupakan server yang digunakan untuk mendapatkan IP Address atau memberikan IP Address sesuai dengan MAC Address masing-masing device yang terconnect atau terhubung ke DHCP server tersebut


Proses DHCP Server :
- Discovery
  Pertama kali mencari apakah di network ini ada DHCP Server
- Request
  Jika ada akan meminta IP
- Response
  Lalu akan direspon oleh server dan mendapatkan IP
- Release
  Pada saat selesai & tidak memakai network lagi, kita akan release network tersebut

Saat device kita terconnect dengan network, device kita akan meminta (request) configuration dari server. Setelah itu, server akan melakukan send ke client kemudian client akan memberikan aturan-aturan dan DHCP menyimpan data-datanya dalam server, data tersebut berupa IP Address dan MAC Address dari device tersebut sehingga nantinya setiap device lain yang ingin berhubungan dengan device saya bukan bertanya ke saya tetapi langsung ke DHCP server

ROUTING


Bila device-device berada dalam kelompok yang berbeda atau dalam subnet yang berbeda maupun dalam network address yang berbeda maka tidak akan bisa berkomunikasi. Untuk dapat saling berkomunikasi maka diperlukan routing. Routing bertugas menentukan data dari pengirim ke penerima harus melalaui jalur yang mana saja. Secara umum routing adalah proses menentukan bagaimana data dari sender bisa terkirim sampai ke receiver melalui jalur-jalur yang ada bisa melalui 1 jalur yang sama maupun berbeda. Alat yang digunakan disebut dengan router. Device-device yang terhubung dengan router seperti PC, laptop, dsb dikenal dengan nama End System. Router sendiri dikenal dengan Intermediate System. Pada saat pemilihan jalur dari 1 titik ke titik yang lain ada kriterianya, umumnya adalah menggunakan Minimum Hop. Hop sendiri adalah router-router yang dilewati. Ada juga yang lain yang sudah lebih intelejen bisa menggunakan List Choose dengan biaya termurah. Bisa juga melalui Delay yang terkecil supaya data lebih cepat sampai.

Model Router
  • Central Asrouting : Memiliki 1 router yang digunakan untuk mengatur sluruh device dalam jaringan ataupun mengatur perpindahan dari suatu jaringan network ke network yang lainnya
  • Distributed Routing / Dicentral Asrouting : Router ini memiliki fleksibel pemilihan bisa sebagai static routing maupun dynamic routing. Pemilihan ditentukan berdasarkan beberapa kriteria yang sudah ditanamkan dalam bentuk aplikasi di dalam router tersebut
Strategi Routing
  • Fix : Fix routing ini berarti dari 1 titik ke titik lain hanya melalui 1 jalur yang sama jika koneksi terputus maka tidak ada alternatif lain.
  • Floading : Floading berfungsi seperti mengrimkan semua data ke semua router yang terhubung, dalam strategi ini semua jalur akan terisi dengan data dan efeknya adalah data akan berlipat ganda yang akan mengakibatkan pemborosan network.
  • Random :  Strategi ini lebih efisien dibandingkan dengan Floading. Di dalam strategi ini router bebas memilih jalur-jalur tertentu tetapi yang dipilih hanya 1 jalur dari semua kemungkinan jalur. Jika jalur putus maka router akan memilih menggunakan jalur yang lain. 
  • Adaptive : Routing strategi ini merupakan yang paling efisien dibandingkan yang lain. Dalam strategi ini ada penambahan aplikasi-aplikasi yang intelejen yang berisi delay, jumlah hop, dan speed supaya membuat komunikasi antar pengirim dan penerima cukup cepat, pasti sampai, dan dengan biaya yang cukup murah. Kebanyakan router yang dipakai di perusahaan-perusahaan sudah memakai strategi Adaptive ini.


SUBNETTING


>> Pengertian
Subnetting merupakan teknik memecah network menjadi subnetwork yang lebih kecil. Teknik Subnetting membuat IP-IP tertentu menjadi satu group yang sama dengan cara membagi group-group lebih kecil dari suatu network yang besar. Contohnya, kelas B dengan jumlah device yang sangat besar dalam suatu network kalau kita paksakan 1 network sampai 100 device maka akan menjadi problem. Oleh karena itu kita coba membagi device tersebut menjadi kelompok yang lebih kecil tetapi masih dalam kelas B dengan menggunakan teknik Subnetting.

Subnetting memiliki beberapa kriteria yaitu :
- Subnet Address
- Network Address
- Host Address

Cara Kerja Subnetting
Dengan membagi IP Address dan dipadankan atau disamakan dengan Subnetmask nya. Contohnya IP kelas B 166.144.40.33 pada IP tersebut 2 grup pertama menggambarkan network info dan 2 grup terakhir menggambarkan host info. Kita bisa mengubah kelas B menjadi kelas C dengan menggunakan Subnetting, caranya dengan mengubah default subnetmask 255.255.0.0 menjadi 255.255.255.0 walaupun range IP nya masih didalam kelas B.

Defaul Mask & Subnet Mask 


Keterangan : Gambar a dan b diatas menggunakan IP Address yang sama yaitu 166.144.40.33 Pada gambar a tidak menggunakan subnetting sehingga masknya masih menggunakan default mask yaitu 255.255.0.0 dengan demikian network address nya menjadi 166.144.0.0 , Pada gambar b menggunakan subnetmask yang sudah disubnetting yaitu 255.255.255.0 hasil output subnetwork address nya menjadi 166.144.40.0 , Kesimpulannya adalah kalau pada gambar a semua device yang berawalan 166.144.0.0 sampai 166.144.255.255 itu berada dalam satu network berarti ada device 255 pangkat 2 tetapi pada gambar b dengan subnetting itu menjadi 166.144.40.0 sehingga hanya 255 device dalam satu network

Versi Subnetting
1. Konsta Link Subnetting
2. Variabel Link Subnetmasking (1 subnet bisa dibagi lagi menjadi subnet yang lebih kecil)

Saat ini lebih sering dikenal dengan Slash Notation atau CIDR (Classless Inter Domain Routing). Slash Notation sama dengan Device Class Subnetting yaitu untuk mempermudah jenis penulisan mulai dari kelas A defaultnya adalah /8, kelas B defaultnya adalah/16, kelas C defaultnya adalah /24. Angka-angka tersebut menggambarkan jumlah bineri 1 pada network masing-masing. Segmen pertama untuk kelas A, segmen kedua untuk kelas B, dan tiga segmen terakhir untuk kelas C


IP Addressing



IP merupakan suatu alamat dalam komputer supaya komputer tersebut dapat berkomunikasi dengan komputer lain di dunia ini. Biasanya disebut dengan Logical Address. IP Addressing terbagi menjadi beberapa kelas yaitu :


1. Kelas A
    IP nya dimulai dari 0.0.0.0 sampai 127.255.255.255
2. Kelas B
    Dimulai dari 128.0.0.0 sampai 192.255.255.255
3. Kelas C
    Umum digunakan untuk Local Area Network. IP nya dimulai dari 192.0.0.0 sampai                              223.255.255.255
4. Kelas D dan E
    Kelas D dimulai dari 224.0.0.0 sampai 239.255.255.255 sedangkan kelas E dimulai dari 240.0.0.0      sampai 255.255.255.255 Namun dua kelas ini jarang digunakan dan hanya digunakan pada                  laboratorium

Tujuan dari pembagian range setiap IP Address adalah akan memberikan jumlah device dalam satu jaringan yang berbeda-beda. Contohnya, kelas A memiliki jumlah PC dalam suatu jaringan bisa mencapai 255 pangkat, untuk kelas B yaitu 255 pangkat 2, dan untuk kelas C hanya 255 saja

Special IP Address
IP Address yang ini tidak digunakan di dalam suatu device dan tidak untuk memberikan alamat pada suatu device namun digunakan untuk hal-hal khusus. Berikut ini macam-macam Special IP Address :

1. Broadcast Address
Salah satunya adalah IP Address yang berakhiran 255 digunakan sebagai Broadcast Address. Disisi komputer saat memberikan informasi ke semua device itulah yang disebut dengan melakukan broadcast, caranya adalah dengan mengirimkan ke alamat yang IP nya berakhiran 255.

2. IP Loopback
Yaitu 127.0.0.1 adalah IP yang digunakan untuk memonitor device itu sendiri, setiap kali menghubungkan suatu device ke jaringan baik dengan kabel maupun wifi itu ada alatnya yang dikenal dengan wireless maupun kabel UTP yang terconnect dengan device kita, saat terconnect maka secara teratur akan melakukan deteksi dengan cara mengecek diri sendiri dengan menggunakan IP 127.0.0.1

3. IP Gateway
IP ini digunakan untuk connect ke router. Biasanya mempunyai akhiran angka 1, contohnya 192.168.0.1

Private Address & Public Address
* Public Address
Merupakan semua alamat-alamat IP yang bisa dihubungkan melalui internet. Mengapa IP Address dapat diakses melalui internet? itu semua karena bantuan router, router menghubungkan dunia luar IP Public dengan IP Privat supaya bisa saling berkomunikasi.

* Private Address
Yaitu IP yang digunakan oleh Local Area Network dalam suatu gedung atau perusahaan dan tidak dapat diakses melalui internet. Berikut ini merupakan kelas-kels IP Privat Address :

1. Kelas A
    IP kelas A yang dimulai dari 10.0.0.0 sampai 10.255.255.255
2. Kelas B
    IP Privat nya adalah 172.16.0.0 sampai 172.31.255.255
3. Kelas C
    IP Privat nya dimulai dari 192.168.0.0 sampai 192.168.255.255 

Senin, 23 Juli 2018

Tutorial Install GNS3


Apa itu GNS3 ???

GNS3 adalah sebuah program graphical network simulator yang dapat mensimulasikan topologi jaringan yang lebih kompleks. GNS3 merupakan singkatan dari Graphical Network Simulator, software simulasi jaringan komputer berbasis GUI yang mirip dengan Cisco Paket Tracer. Program simulator GNS3 dapat berjalan di berbagai macam OS seperti Windows, Linux, dan Mac OS X

Berikut ini langkah-langkah penginstalasian GNS3 :

1. Pertama klik 2 kali pada file installer GNS3 yang sudah di download

2. Maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini, klik next


3. Klik I Agree pada tahap persetujuan lisensi


4. Pada Choose Start Menu Folder, langsung klik next saja


5. Kemudian pada bagian Choose Components pilih apa saja yang ingin di instal sesuai kebutuhan, lalu klik next

6. Pilih lokasi instalannya, jika ingin diubah klik Browse kalau tidak langsung saja klik Instal


7. Proses selanjutnya adalah instal Winpcap, jika sudah menginstal klik cancel saja kalau belum klik next

8. Klik I Agree pada persetujuan lisensi


9. Setelah itu klik Instal


10. Kalau sudah klik Finish


11. Setelah itu proses penginstalan Wireshark yang membutuhkan koneksi internet, jika sudah terinstal dalam laptop maka klik Cancel saja


12. Kemudian penginstalan Solarwind, pada tahap ini juga sama membutuhkan koneksi internet


13. Setelah menginstal Solarwinds maka tahap selanjutnya adalah instalasi GNS3. Tunggu hingga proses instalasi selesai


14. Jika sudah Completed langsung klik Next


15. Jika ada muncul pemberitahuan seperti gambar dibawah ini langsung saja pilih No lalu klik next


16. Jika sudah klik Finish dan berikan centang pada Start GNS3 untuk membuka aplikasi GNS3


17. Inilah tampilan GNS3 versi 1.5.2



18. Selesai

SEMOGA BERMANFAAT & SELAMAT MENCOBA












Selasa, 17 Juli 2018

INTERNETWORKING


Internetworking adalah cara untuk mengkoneksikan sebuah jaringan komputer dengan jaringan lain dengan penggunaan gateway yang menyediakan metode umum untuk routing paket informasi antar jaringan. Sistem jaringan yang saling terkoneksi disebut Internetwork atau biasa disebut Internet. Pada Internetworking ada namanya End System dan Intermediate System : 

- End System
  data/informasi berasal dari jaringan tersebut untuk dikirimkan menuju ke jaringan yang lain. End         System juga adalah jaringan atau perangkat yang menerima informasi akhir.
- Intermediate System
  data/informasi tidak akan berakhir di sistem ini tetapi akan diteruskan atau dilanjutkan ke tempat        tujuan.

Perangkat yang umum digunakan untuk menyambungkan LAN :

1. Switch
2. Router
jauh lebih fleksibel, karena kemudahannya dalam bidang Addressing. Ada yang mirip dengan router yang disebut dengan Layer Switch. Perbedaannya adalah kalau pada Layer Switch kita melakukannya secara hardware sedangkan router basisnya adalah software. Router bertugas melakukan routing, routing sendiri adalah proses menentukan jalur mana yang harus diambil dari sender ke receiver.
End System dan Router mempunyai routing kabel untuk menentukan di router mana paket tersebut harus dikirim. Pengiriman data dari 1 komputer ke komputer lain menggunakan cara Store and Forward, bilamana ada jalur yang sibuk maka akan disimpan untuk sementara seandainya ada jalur yang bebas maka akan dikirimkan.

Routing Decision ada 2 yaitu Central Asrouting dan Dicentral Asrouting :
1. Central Asrouting
mempunyai 1 router pengendali yang menentukan kemana data akan dikirimkan
2. Dicentral Asrouting
digunakan untuk jaringan yang lebih besar

Ada 2 macam Routing :
1. Static Routing
pada dasarnya sudah ditetapkan paket akan dikirimkan ke router yang mana. Tetapi routing ini tidak fleksibel karena jika terjadi kongesti/tidak ada jalur keluar maka harus menunggu sebentar kalau tidak maka akan di drop.

2. Dynamic Routing
secara otomatis akan mencari jalur yang diperlukan

Strategi Routing
1. Fixed
2. Flooding
Apabila suatu router baru dipasang maka harus memberitahu kepada rekan-rekannya bahwa dia hadir untuk berperan, untuk itu dia melakukan Broadcast mengirimkan informasi kepada rekan-rekannya kemudian informasi yang diterima balik akan membentuk tabel routing.
3. Random
4. Adaptive

Layer Switch adalah suatu router yang memiliki beberapa macam kemampuan switch yang berdasarkan paket per paket atau flowbase switch melihat aliran daripada paket kemudian akan menentukan jalur yang sama bisa dijalankan.

INTRANET


   Intranet sendiri terdiri dari beberapa atau sejumlah jaringan yang dikenal dengan Local Area Network. Intranet digunakan pada perusahaan yang menyambungkan beberapa Local Area Network di perusahaan tersebut. Cakupan dari Intranet  terbatas seperti lokasi perusahaan tersebut baik bangunan maupun lantai. Intranet juga bisa berupa  sejumlah LAN yang disambungkan ke WAN. Topologi jaringan yang umum digunakan adalah star dan tree. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih medium yang digunakan untuk menyambungkan LAN dengan LAN menjadi 1 Intranet, yang pertama adalah topologi, kapasitas, dan keandalannya. Media yang paling banyak digunakan untuk LAN adalah UTP kategori 5 yang bisa  melayani sampai kekuatan 100 Mbps. Untuk kecepatan yang lebih tinggi bisa menggunakan serat optik.

Standar IEEE untuk LAN


Standar ini dispesifikasi  oleh organisasi IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers)

802.2  > Logical Link Control (LLC)
802.3  > CSMA/CD (standar untuk Ethernet Coaxial atau UTP)
802.4  > Token Bus
802.5  > Token Ring (bisa menggunakan kabel STP)
802.6  > Distributed Queue Dual Bus (DQDB) MAN
802.7  > Broadband LAN
802.8  > Fiber Optic LAN & MAN (standar FDDI)
802.9  > Integrated Service LAN Interface (standar ISDN)
802.10 > LAN/MAN Security (untuk VPN)
802.11 > Wireless LAN (Wi-Fi)

ETHERNET



      Ethernet adalah suatu aturan / protocol bagaimana komputer berkomunikasi di dalam Local Area Network. Dengan berkembangnya waktu Ethernet merupakan standar atau aturan baku yang dipakai oleh semua karena kemudahannya, cara penyambungannya yang tidak rumit, dan keandalannya tinggi . Protokol arsitektur Ethernet untuk LAN sebenarnya mendukung dua layer pada OSI model yaitu Physical layer dan Datalink layer. Physical layer menggunakan kabel UTP kemudian pada Datalink layer ada dua sublayer yaitu Media Access Control yang sangat dekat dengan Physical Layer. Jadi setelah secara fisik melewati kabel UTP, sinyal akan masuk dan dilayani oleh Logical Link Control yang akan diberikan pada Network layer dan diteruskan lagi ke internet.
    
   Ethernet dibuat khusus untuk UTP, kemudian dengan perkembangan lebih lanjut Ethernet didesain untuk Fiber Optic. Ethernet terdiri dari 3 layer yaitu Physical layer, Media Access Control (MAC), dan Logical Link Control. Physical layer dari Ethernet  itu sesuai ketentuan IEEE 802. Physical layer bertugas melakukan encoding, decoding, membuat preamble, menerima transmisi, dan menyambungkan ke jaringan. Perangkat yang menyambung ke Ethernet memerlukan Network Interface Card. Kalau di laptop, card ini terletak di terminal LAN yang berbentuk RJ45. Fungsi NIC Card adalah untuk media akses kontrol dan melakukan signaling. 
     
    Tugas dari Media Access Control adalah transmit dan receive data, melakukan pengecekan dan mendeteksi eror. Selain itu, akan melakukan perakitan informasi menjadi frame dan melihat apakah ada kesalahan atau tidak. Jika menerima frame maka akan memeriksa addressnya benar atau tidak kemudian akan diberikan ke Logical Link Control (LLC) lalu dilanjutkan ke network. Ukuran kecepatan Ethernet yang pertama kali adalah 10 Mbps namun sekarang kekuatannya sudah 100 Mbps itu pun sudah merupakan kekuatan standar. Untuk kecepatan yang lebih tinggi lagi adalah 1 Gbps.

MEDIA TRANSMISI GUIDED & UNGUIDED


Media Transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi (data) karena jarak yang jauh maka data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi data. Ada 2 macam teknik pada transmisi data yaitu Asinkron & Sinkron. Metode pada transmisi data yaitu Simplex (satu arah), Full Duplex (dua arah pada waktu yang sama), Half Duplex (mengirim dan menerima data tidak pada waktu yang sama). Jenis media transmisi ada 2 yaitu media transmisi Guided (media transmisi terpandu) & media transmisi Unguided (media transmisi tidak terpandu).

Didalam transmisi data ada 2 hal yang penting :

- Teori Nyquist mengatakan bahwa sinyal yang disample 2 kali dari frekuensi tertinggi maka sinyal       tersebut relatif bisa kita bentuk kembali
- Teori Shannon yang menentukan berapa besarnya kapasitas dari media transmisi

l. Media Transmisi Guided
merupakan media transmisi data yang menggunakan konduktor fisik seperti kabel coaxial dan serat optik.

Jenis-jenis media transmisi Guided :


1. Twisted Pair Cable
kabel yang berisi sepasang kabel, kabel tersebut tidak sekedar lurus tapi terpilin agar jika ada gangguan maka dapat diperkecil.

2. Coaxial Cable
kabel yang biasanya digunakan pada antena, tv, dan modem.

3. Optical Fiber (serat optik)
memiliki kapasitas yang besar, ukuran kecil, peredamannya sangat kecil, dan tidak terpengaruh oleh gelombang elektromagnetik. Optical Fiber dapat diklasifikasikan menurut mode yaitu :
  • Multimode  : cahaya yang dikirimkan memiliki titik maksimum yang berbeda-beda ada yang disebut step index & graded index
  • Singlemode : digunakan untuk informasi jarak jauh & sumber cahayanya menggunakan laser
ll. Media Transmisi Unguided
adalah media yang mentransmisikan gelombang elektromagnetik (data) tanpa menggunakan konduktor fisik seperti kabel ataupun serat optik. Media Transmisi Unguided terbagi atas 4 bagian yaitu :

1. Gelombang Mikro Terrestrial
2. Gelombang Mikro Satelit
3. Radio Broadcast
4. Infra merah

Ada 3 macam wilayah frekuensi gelombang :

1. Gelombang Mikro (Microwave) 2-40 Ghz
2. Gelombang Radio 30 Mhz-1 Ghz
3. Gelombang Inframerah

Propagasi Gelombang Elektromagnetik

Propagasi adalah perilaku gelombang elektromagnetik ketika dipancarkan oleh transmitter. Berikut ini adalah 3 cara propagasi gelombang elektromagnetik :

1. Ground Propagation         (2 Mhz)
2. Sky Propagation               (2-30 Mhz)
3. Line of Sight Propagation (diatas 30 Mhz)